Dolar AS melemah tertekan data ekonomi AS yang dibawah perkiraan
Dolar AS melemah tertekan data ekonomi AS yang dibawah perkiraan
Dolar lebih lemah terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Selasa, setelah data makro ekonomi AS yang tidak menunjukkan kenaikan meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Pesanan barang pabrik turun 0,5%, sejalan dengan ekspektasi para ekonom di tengah lemahnya pesanan.
Indeks dolar AS pada perdagangan pagi hari ini terpantau naik tipis 0,07% menjadi 94,64.
Penurunan greenback juga diperburuk oleh penguatan mata uang Euro di tengah data perdagangan Jerman yang lebih baik dari perkiraan.
EUR / USD naik 0,42% menjadi $ 1,1265. Mata uang Eropa mendapatkan penguatan beberapa hari jelang pertemuan Bank Sentral Eropa, dengan banyak yang mengharapkan komentar dovish lebih lanjut dari Presiden ECB Mario Draghi.
GBP / USD naik 0,22% menjadi $ 1,3075 karena Perdana Menteri Theresa May melanjutkan pembicaraan dengan pemimpin oposisi Jeremy Corbyn untuk memecahkan kebuntuan Brexit.
PM May berencana untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada minggu ini, dalam upaya untuk mengamankan perpanjangan Brexit dengan hanya empat hari sampai batas waktu hingga 12 April.
Perdana menteri May dilaporkan juga akan menghubungi para pemimpin lain sebelum meminta penundaan sebelum KTT Uni Eropa hari Rabu di Brussels. Tanpa perpanjangan, Inggris berisiko meninggalkan UE tanpa kesepakatan.
Di lain tempat perdagangan pasangan USD / JPY turun 0,23% menjadi Y111.30 kekhawatiran perdagangan meningkatkan tingkat permintaan untuk safe haven di tengah aksi jual di Wall Street.
Emas stabil pada perdagangan Selasa di tengah minimnya data ekonomi
Harga emas stabil pada perdagangan pasar Asia di hari Selasa, di tengah minimnya rilis data ekonomi dalam beberapa sesi perdagangan terakhir.
Emas mencapai ke level harga $ 1.300 untuk pertama kalinya dalam satu minggu terakhir karena tuntutan presiden AS bahwa Federal Reserve mengubah siklus suku bunganya menjadi lebih longgar.
Emas juga didorong oleh berita utama bahwa China telah meningkatkan cadangan emasnya untuk bulan keempat berturut di tengah perundingan tarif dagang dengan AS.
Spot gold yang mencerminkan perdagangan dalam bullion, naik $ 6,17, atau 0,5%, pada $ 1,297.72 per ons, setelah sebelumnya mencapai $ 1,303.78 sebelumnya harga tertinggi sejak 28 Maret.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni, diperdagangkan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, diperdagangkan naik $ 6,30, atau 0,5%, pada $ 1,301.90 per ounce.
The Fed belum menanggapi permintaan Trump untuk suku bunga yang lebih rendah. Tetapi bank sentral akan merilis minutes untuk bulan Maret pada minggu ini, yang dapat memberikan kesempatan bagi pasaruntuk melihat ke arah mana bank sentral akan merubah suku bunga. Wakil Ketua Fed Richard Clarida juga akan berbicara mengenai perekonomian pada minggu ini.
Di lain tempat perdagangan, Palladium naik setelah penurunan dua hari untuk tetap menjadi logam paling mahal di dunia. Spot paladium naik $ 10,85, atau 0,8%, menjadi $ 1,383.15 per ounce.
Minyak mentah melanjutkan kenaikan pada perdagangan hari Selasa
Harga minyak mentah menguat untuk hari kedua secara berturut untuk minggu ini, diperdagangkan ke tingkat tertingginya untuk tahun ini.
Penguatan harga terbantu setelah berita dari Libya yang memasuki kembali leksikon pasar minyak, dengan konflik militer yang memburuk di anggota OPEC yang memberikan alasan dana lindung nilai untuk mendorong minyak mentah AS ke harga $ 65 per barel.
Sekitar 40% dari produksi negara Afrika Utara atau setara 1 juta barel per hari telah jatuh di bawah kendali kepala Tentara Nasional Libya Khalifa Haftar, yang memimpin pemberontakan untuk menggulingkan pemerintahan yang diakui PBB di Tripoli.
Stok minyak Libya kemungkinan turun 830.000 barel dalam pekan yang berakhir 1 April, Orbital Insight, perusahaan California yang melacak atap tangki minyak menggunakan satelit, dilaporkan kepada kliennya minggu ini.
Rally harga minyak masih terbatas menyusul berita Arab Saudi yang mengisyaratkan untuk mengakhiri pengurangan produksi yang mulai memotong pangsa pasar global.
Minyak mentah West Texas Intermediate yang diperdagangkan di New York terpantau naik $ 1,29, atau 2%, pada $ 64,40 per barel setelah mencapai $ 64,44 sebelumnya merupakan level tertinggi sejak 31 Oktober.
Minyak mentah Brent yang diperdagangkan di London sebagai patokan global untuk minyak, melanjutkan kenaikannya diperdagangan di sekitar $ 70, naik 73 sen, atau 1%, pada $ 71,07 per barel setelah harga tertinggi bulanan pada $ 71,19 sebelumnya.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada perdagangan bahwa persediaan minyak tetap lebih tinggi dari rata-rata dan belum menunjukkan penyesuaian harga.
OPEC dan sepuluh sekutu produsen lainnya yang dipimpin oleh Rusia diperkirakan akan memberikan suara untuk pengurangan produksi yang diperpanjang pada pertemuan yang akan datang pada bulan Juni, Falih mengindikasikan bahwa keputusan mungkin diambil pada pengelompokan teknis yang lebih rendah pada bulan Mei, dan mungkin belum tentu menunjukkan ekstensi.