Dolar Melonjak ke Dekat Level Tertinggi Dua Minggu

25 Jan

Dolar Melonjak ke Dekat Level Tertinggi Dua Minggu

Dolar Amerika Serikat mengalami kenaikan pada Selasa (25/01), dengan aset safe haven ini tetap berada di dekat level tertinggi dua minggu. Kekhawatiran atas pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve AS yang lebih cepat dari perkiraan dan kemungkinan konflik bersenjata di Ukraina juga terus meningkat.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis menjadi 95.966.

AUD/USD turun di 0,7132. Data ekonomi Australia yang dirilis sebelumnya menunjukkan indeks harga konsumen tumbuh sebesar 3,5% tahun ke tahun. NZD/USD turun 0,41% menjadi 0,6672. GBP/USD turun tipis 0,1% di 1,3472.

Angka yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong kasus kenaikan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) pada tahun 2022, meskipun gubernur bank sentral Philip Lowe sebelumnya menyatakan bahwa kemungkinan seperti itu sangat tidak mungkin.

USD/JPY melemah 0,21% menjadi 113,68. Rupiah kembali turun 0,13% di 14.359,0 per dolar AS.

Namun, pasar uang telah lama tidak setuju dengan sikap RBA dan memperkirakan kenaikan suku bunga pada Juni 2022.

The Fed akan memberikan keputusan kebijakan pada hari Rabu, yang akan dicermati untuk mendapatkan petunjuk tentang jadwal kenaikan suku bunga dan pengurangan aset. Pasar uang memperkirakan kenaikan pertama suku bungan di bulan Maret, dan tiga kenaikan seperempat poin lagi hingga akhir 2022.

Ketegangan geopolitik antara AS dan Ukraina atas Ukraina yang dimaksud Attrill terus meningkat. NATO mengatakan pihaknya menempatkan pasukan dalam status keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur, sebuah langkah yang dikecam oleh Rusia sebagai peningkatan ketegangan.

Pasar sebagian besar mengabaikan ketegangan ini sampai baru-baru ini tetapi lebih menghargai premi risiko ke dalam euro, menurut Ahli Strategi ING Bank Francesco Pesole. Kekhawatiran juga meningkat bahwa ketegangan dapat mendorong Moskow untuk memotong pasokan energi ke Eropa, tambahnya.