Harga Emas Turun Hari Rabu Ditekan Potensi Penguatan Dolar AS
Harga Emas anjlok pada Rabu. Kontrak Emas berjangka anjlok hampir 1 persen setelah komentar hawkish dari beberapa petinggi Federal Reserve mendorong Dolar dengan potensi melonjaknya suku bunga yang lebih besar
Harga Emas berjangka merosot 0,8 persen di USD1.774,21/oz. Harga Emas spot merosot 0,3 persen di USD1.758,13. Kontrak berjangka untuk logam kuning sempat melonjak di atas $1.800 pada hari Selasa kemarin di tengah kecemasan atas melonjaknya tensi AS-China mendorong permintaan safe haven.
Tetapi kenaikan tersebut terhenti setelah dua petinggi Fed menguraikan kemungkinan menaiknya suku bunga yang lebih besar untuk memerangi inflasi yang tinggi.
Berbicara kepada CNBC, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan The Fed memiliki “jalan panjang” sebelum inflasi dapat dijinakkan, yang kemungkinan mengarah pada lebih banyak kenaikan suku bunga.
Terpisah, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengisyaratkan menaiknya suku bunga besar lainnya, tetapi menyatakan harapan bahwa langkah seperti itu bisa dihindari.
Komentar mereka memicu lonjakan 1 persen untuk Dolar AS pada hari Selasa, sementara Indeks Dolar AS Futures menguat 0,8% ke USD106,19. Imbal hasil Treasury AS 10 Tahun juga meningkat setelah munculnya pernyataan itu, dan mengakhiri Selasa di 2,748.
Dolar AS sebagian besar telah melampaui Emas sebagai pembelian safe haven tahun ini, dengan daya tariknya didorong oleh prospek melonjaknya suku bunga lanjutan.
Setelah melonjakkan suku bunga empat kali tahun ini, The Fed sekarang akan bertemu pada akhir September untuk memutuskan tindakan selanjutnya. Inflasi telah mencapai tingkat tahunan yang mengejutkan di AS sebesar 9,2 persen, memberikan tekanan pada bank sentral untuk bersikap lebih hawkish.
Data grup CME kini menunjukkan mayoritas investor memposisikan untuk kenaikan sebesar 0,6 persen di bulan September, yang akan menempatkan suku bunga berkisar 2,76 persen hingga 3,1 persen.
Penguatan Dolar membebani sebagian besar logam utama lainnya pada hari Rabu. Perak dan Platinum masing-masing jatuh 2 persen. Sedangkan, Timah masih ditutup meningkat 2,86 persen ke 25.048,00 di ICE London pada penutupan Jumat.
Di antara logam industri, Tembaga futures di London turun 0,7 persen di USD7,775.60 setelah turun 1,2 persen pada hari Selasa. Nikel Berjangka anjlok 9 persen, mengkonsolidasikan peningkatan pesat baru-baru ini, sementara Aluminium mengalami penurunan 1,8 persen.
Logam industri, khususnya tembaga, terpukul keras minggu ini oleh data manufaktur yang melemah dari seluruh dunia. Dengan aktivitas ekonomi yang terus mengalami penurunan tahun ini, prospek harga logam tetap buram ke depannya.
Sementara, Karet stagnan di 158,00 pada penutupan Jumat di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup di level 407,80, dan Kakao AS ditutup menurun 0,70% ke 2.326,00 hingga dini hari tadi.