Dolar Berbalik Menguat Setelah Komentar Fed Redam Potensi Pelonggaran Suku Bunga
Dolar AS mengalami kenaikan di awal penjualan Eropa Senin, pulih setelah menderita aksi jual minggu lalu usai komentar dari Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mendorong peninjauan ulang kebijakan moneter bank sentral di masa depan.
Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap mata uang lainnya, diperjualkan meningkat 0,5 persen di 106,560, melonjak dari level terendah hampir tiga bulan pada hari Jumat di 106,29.
Indeks menurun 4 persen minggu lalu, minggu terburuknya lebih dari dua setengah tahun.
Rilis Inflasi IHK AS yang lebih rendah dari yang diharapkan untuk bulan Oktober pada hari Kamis mendorong penurunan Dolar dalam melonjaknya ekspektasi bahwa Fed akan memutuskan untuk meredam kampanye pengetatan moneter yang agresif lebih awal dari yang diantisipasi sebelumnya, serta berpotensi menaikkan suku bunga hanya 50 basis poin pada bulan Desember.
Namun, Waller berusaha untuk meredam optimisme ini, dengan mengatakan dalam sebuah wawancara selama akhir pekan bahwa pasar tidak boleh terpengaruh oleh hanya karena satu “titik data”.
Ia menambahkan The Fed dapat mempertimbangkan untuk memperlambat laju peningkatan suku bunga pada pertemuan berikutnya tetapi itu tidak boleh dilihat sebagai “melunaknya” perjuangan melawan inflasi.
EUR/USD anjlok 0,3 persen ke 1,0333, AUD/USD yang sensitif terhadap risiko diperjualkan menetap di 0,6703, dan GBP/USD merosot 0,5 persen di 1,1788, melepas kembali beberapa peningkatan yang cukup kuat dan dicatat minggu lalu.
Trader poundsterling akan memberikan perhatian khusus pada pernyataan Musim Gugur pada hari Kamis, dari Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt yang diharapkan akan menetapkan peningkatan pajak yang lumayan dan pemotongan pengeluaran untuk membantu mengatasi lubang yang signifikan dalam keuangan publik.
USD/JPY meningkat 0,6 persen di 139,45, di mana pasangan mata uang ini tetap di bawah level psikologis kunci 140, setelah sebelumnya anjlok di bawah level tersebut untuk pertama kalinya dalam dua bulan saat imbal hasil Treasury AS menurun pasca data inflasi AS terbaru.
USD/CNY merosot 0,8 persen ke 7,0429, dengan Yuan meningkat ke level tertinggi dalam hampir dua bulan di tengah menaikknya optimisme atas pengurangan beberapa langkah anti-COVID yang ketat.