Emas diperdagangkan datar hari Senin menjelang serangkaian set data ekonomi AS
Harga emas sedikit bergerak pada hari Senin karena pasar melihat komentar hawkish berulang dari Federal Reserve, dengan serangkaian data ekonomi utama yang akan dirilis minggu ini.
Ketua Fed Jerome Powell telah memperingatkan pada hari Jumat bahwa suku bunga AS masih bisa naik lebih lanjut untuk mengekang inflasi yang datar, sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi emas.
Namun kerugian pada logam kuning ini terbatas, mengingat harga telah jatuh ke posisi terendah dalam lima bulan pada awal bulan Agustus.
Emas telah menunjukkan pemulihan yang stabil dari posisi terendah baru-baru ini, meskipun penguatan lebih lanjut pada logam kuning ini masih dipertanyakan karena prospek suku bunga AS yang hawkish. Penguatan dolar, yang diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam tiga bulan, juga membebani pasar logam.
Harga emas di pasar spot datar di $1,915.11 per ounce, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan Desember naik 0,1% menjadi $1,942.50 per ounce.
Powell juga menegaskan kembali pada hari Jumat bahwa The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga AS lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, dengan ketahanan perekonomian yang baru-baru ini memberikan ruang bagi bank sentral untuk melakukan hal tersebut.
Pasar kini menunggu serangkaian data perekonomian dari negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut pada minggu ini, termasuk data PDB kuartal kedua, inflasi PCE, dan data nonfarm payrolls.
Pembacaan GPD sebelumnya menunjukkan bahwa perekonomian AS tumbuh jauh lebih besar dari perkiraan pada kuartal kedua, menunjukkan bahwa aktivitas belum melambat seperti perkiraan awal The Fed.
Pembacaan metrik inflasi pilihan The Fed, yaitu pengeluaran konsumsi pribadi, juga akan dirilis minggu ini, dan diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi tetap stabil hingga bulan Juli.
Data nonfarm payrolls untuk bulan Agustus juga akan dirilis minggu ini, dan diperkirakan akan menunjukkan berlanjutnya ketahanan pasar tenaga kerja AS.
Kuatnya perekonomian, ditambah dengan inflasi yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat, memberi The Fed lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga, atau bahkan mempertahankannya lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Skenario seperti ini menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan opportunity cost dari kepemilikan aset yang tidak memberikan imbal hasil.