Yen menguat menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Jepang

25 Apr

Yen menguat menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Jepang

Yen menguat menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Jepang

Safe-haven Yen bergerak menguat pada pasar Asia di hari Kami, membalik pelemahan yang terjadi sebelumnya menjelang pengumuman kebijakan dari Bank of Japan.

Pasangan mata uang USD / JPY menetap pada 112,05 atau bergerak turun 0,14% dari sesi sebelumnya menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank of Japan yang akan dirilis hari ini.

Bank sentral diperkirakan akan berpegang teguh pada kebijakan moneter untuk saat ini, tetapi proyeksi inflasi dan PDB kemungkinan akan mendapat perhatian pasar. Data ekonomi sebelumnya menunjukkan tingkat CPI diperkirakan tidak akan mendekati target dari bank sentral sebesar 2,0%.

Di lain tempat perdagangan, greenback terus menguat terhadap mata uang utama lainnya. Kenaikan pada Dolar masih terbatas menjelang sisa set data makro ekonomi yang akan dirilis AS pada minggu ini.

Pada perdagangan pagi hari ini, Indeks dolar AS terpantau naik 0,36% menjadi 97,675.

USD / CAD naik 0,39% menjadi C $ 1,3474, mendekati harga tertinggi sebelumnya pada C $ 1,3521, setelah Gubernur Bank of Canada Stephen Poloz menyarankan bahwa kenaikan suku bunga lebih mungkin daripada pemotongan jika perkiraan pertumbuhan PDB Kanada dapat kembali ke 2,2%.

Pernyataan dovish datang setelah Bank of Canada membiarkan suku bunga tidak berubah pada 1,75% dan menurunkan kemungkinan untuk kenaikan suku bunga pada tahun ini melihat dari perlambatan ekonomi global.

Dolar juga mengambil keuntunan dari penurunan euro karena sentimen bisnis Jerman secara tak terduga turun pada bulan April, meningkatkan kekhawatiran bahwa rebound signifikan dalam pertumbuhan ekonomi kawasan euro pada paruh kedua tahun ini tidak mungkin terjadi.

Pasangan mata uang EUR / USD turun 0,33% menjadi $ 1,1154.

GBP / USD naik tipis 0,06% menjadi $ 1,2912 setelah anggota parlemen Konservatif memutuskan pada akan merubah aturan kepemimpinan yang akan memungkinkan upaya baru untuk menggulingkan Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Langkah itu dilakukan ketika anggota parlemen dalam partai pendukung menyerukan May untuk mundur dari perundingan Brexit setelah perundingan sebelumnya dengan pemimpin oposisi Jeremy Corbyn.

 

Harga minyak sedikit lebih rendah membalik rally kenaikan sebelumnya

Harga minyak mentah sedikit lebih rendah pada perdagangan Kamis, membalik rally kenaikan sebelumnya setelah data AS menunjukkan kenaikan yang tidak terduga.

Administrasi Informasi Energi AS melaporkan bahwa stok minyak mentah di negara itu naik sekitar lima kali lebih banyak dari yang diperkirakan minggu lalu. Impor tumbuh paling tinggi sejak pertengahan Maret di tengah momentum baru dalam rally harga selama empat bulan terakhir.

Minyak mentah West Texas Intermediate yang diperdagangkan di New York turun 41 sen, atau 0,6%, menjadi $ 65,89 per barel. Brent yang diperdagangkan di London sebagai patokan minyak mentah global, turun dan menetap di $ 74,57, naik 6 sen.

EIA mengatakan persediaan minyak mentah naik 5,48 juta barel dalam pekan yang berakhir 19 April, dibandingkan dengan perkiraan untuk kenaikan sebesar 1,26 juta barel. Pada minggu sebelumnya hingga 12 April, stok minyak mentah turun 1,4 juta barel.

Persediaan bensin turun 2,13 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi untuk penurunan 1,04 juta barel. Stok destilasi turun hanya 660.000 barel, dibandingkan dengan perkiraan untuk penurunan 1,16 juta.

Meskipun harga mulai bergerak turun turun, minyak WTI masih di jalur untuk kemungkinan kenaikan 3% untuk minggu ini, sementara Brent naik hampir 4%. Dari tingkat tahunan, tolok ukur minyak AS naik 45% dan rekannya di Inggris telah naik 38,6%.

Rally pada harga minyak berlangsung setelah AS pada minggu ini membatalkan segala rencana keringanan sanksi untuk Iran. Sehingga kembali meningkatkan kekhawatiran mengenai pasokan minyak global setelah sebelumnya hampir lima bulan pengurangan produksi OPEC di atas pemadaman yang tidak direncanakan di Venezuela dan Libya.

Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih memberikan komentar yang kembali mengkhawatirkan pasar dengan mengatakan Saudi tidak berniat meningkatkan produksi terlebih dahulu untuk mengimbangi dampak kehilangan produksi dari Iran.

Impor minyak mentah AS naik 1,2 juta barel per hari pekan lalu tingkat terbesar dalam tiga minggu terakhir. Sementara gangguan produksi minyak global secara tidak langsung menyarankan OPEC untuk meningkatkan produksi dan ekspor untuk mengunci rally minyak yang terjadi sejak awal tahun ini.