Dolar dibuka stabil pada hari Senin di tengah rally pelemahan sebelumnya

06 May

Dolar dibuka stabil pada hari Senin di tengah rally pelemahan sebelumnya

Dolar dibuka stabil pada hari Senin di tengah rally pelemahan sebelumnya

Dolar mengawali perdagangan sesi Asia dengan stabil, tidak banyak berubah dari posisi penutupan pasar sebelumnya pada minggu lalu.

Indeks dolar AS pada perdagangan pagi hari ini tercatat 0,4% lebih rendah pada 97,197. Indeks mencatatkan penurunan mingguan sebesar 0,54% di minggu lalu.

Euro naik 0,24% pada $ 1,1187 setelah mencapai harga terendah satu minggu di $ 1,1135, sementara di lain tempat greenback melemah tajam sebesar 0,35% pada 111,40 Yen.

Sementara itu, dolar Australia dan Selandia Baru mengawali minggu ini dengan sedikit kenaikan di tengah spekulasi bahwa bank sentral kedua negara dapat memangkas suku bunga pada minggu ini.

Reserve Bank of Australia dan Reserve Bank Selandia Baru akan mengadakan pertemuan pada minggu ini. Masing bank sentral dapat memangkas suku bunga di tengah kekhawatiran atas laporan inflasi yang rendah.

Pasar masih mendapatkan imbas dari data laporan inflasi AS minggu lalu, setelah pertemuan Federal Reserve mencatatkan adanya kemungkinan untuk tingkat suku bunga tidak berubah dalam jangka waktu yang panjang.

Presiden Donald Trump mengutip tingkat inflasi yang rendah dalam komentarnya bagi The Fed untuk memangkas suku bunga. Ketua Fed Jerome Powell dalam pidatonya mengatakan bahwa penurunan inflasi AS belakangan ini hanyalan bersifat sementara.

Pengamat pasar juga akan mengawasi pembicaraan perdagangan AS-China di tengah harapan bahwa kesepakatan untuk mengakhiri konflik perdagangan dalam waktu dekat ini.

Greenback terus melemah terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan akhir pekan lalu tertekan oleh data makro ekonomi AS yang lebih lemah, mencakup di dalamnya data laporan gaji.

Laju pertumbuhan upah tercatat pada tingkat 0,2% bulanan dan penurunan tingkat partisipasi kerja mendorong beberapa orang untuk menjual greenback.

Dolar juga tertekan setelah Institute for Supply Management mengatakan indeks layanannya mencatat penurunan mengejutkan ke level terendah tahun ini pada bulan April.

Komentar dari Presiden Fed Chicago Charles Evans dan Presiden Fed St Louis James Bullard mendukung spekulasi bahwa bank sentral AS mungkin menurunkan suku bunga pinjaman utama pada akhir tahun ini meskipun Ketua Fed Jerome Powell mengatakan ia tidak melihat perlunya menaikkan atau memangkas suku sekarang.

 

Emas rebound pada perdagangan membali pelemahan di minggu lalu

Harga emas rebound pada perdagangan di pasar Asia hari Senin, membalik penurunan yang terjadi sepanjang perdagangan di minggu lalu.

Pasar mengantisipasi laporan pekerjaan AS serta hasil pertemuan dari Federal Reserve sebelumnya.

Emas d berjangka rebound sejak perdagangan sesi terakhir pekan lalu, setelah sebelumnya jatuh ke posisi terendah empat bulan setelah hasil pertemuan Fed yang memberikan tekanan pada perdagangan logam emas.

Spot gold, mencerminkan perdagangan dalam bullion, naik $ 9,82, atau 0,8%, pada $ 1,280.41 per ounce  merosot $ 1.266,35 pada minggu lalu hingga ke level terendah sejak 27 Desember.

Emas berjangka untuk pengiriman Juni, diperdagangkan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, naik $ 9,30, atau 0,7%, pada $ 1,281.30 per ounce. Hari sebelumnya, emas untuk pengiriman Juni turun 1% mencatatkan presentase penurunan mingguan terbesar.

Di tempat lain dalam logam, paladium naik hampir 1% dalam reboundnya dari kejatuhan 7% minggu lalu yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa pasokan global dapat menurun pada bebrapa waktu ke depan.

Paladium spot naik $ 10,30, atau 0,8%, menjadi $ 1,366.60 per ounce. Logam Paladium diperdagangkan sekitar $ 300 di atas emas pada awal Maret sebelum memotong keuntungan itu menjadi sekitar $ 100 atau kurang belakangan ini.

Komite Pasar Terbuka Federal Fed mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah, sesuai dengan harapan pasar. Tetapi bank sentral juga menekankan bahwa tidak melihat alasan kuat untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat melihat meningkatnya lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

 

Harga minyak mentah melanjutkan rally pelemahan pada perdagangan hari Senin

Minyak mentah melanjutkan penurunannya pada perdagangan pasar Asia di hari Senin.

Harga minyak mentah mencatatkan penurunan harga mingguan lebih dari 2% setelah meningkatnya output AS dan kembalinya produksi Rusia menyebabkan kekhawatiran mengenai keseimbangan pasar.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate yang diperdagangkan di New York naik 5 sen, atau 0,1%, menjadi $ 61,86 per barel, mencatatkan kerugian mingguan menjadi sekitar 2,3%.

Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent sebagai patokan untuk harga minyak di luar AS, diperdagangkan turun 17 sen, atau 0,2% menjadi $ 70,58, membawa penurunan minggu ini menjadi 2,2%.

Minyak telah jatuh minggu ini setelah data dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan produksi minyak mentah AS mencapai rekor 12,3 juta barel per hari (bph), meningkat sekitar 2 juta bph dari tahun sebelumnya.

Harga semakin tertekan dengan kenaikan stok minyak mentah AS hampir 10 juta barel dan peningkatan persediaan bensin yang tak terduga.

Meningkatnya produksi di Amerika Serikat telah menimbulkan kekhawatiran bahwa upaya yang dipimpin OPEC untuk menyeimbangkan kembali pasar dengan mengekang output tidak akan cukup untuk mengurangi pasokan global. Ketakutan itu telah meningkat sejak Arab Saudi mengisyaratkan akan secara sepihak menggantikan pasokan Iran yang hilang karena pengetatan sanksi AS.

Lemahnya data manufaktur minggu ini dari AS dan China juga telah meningkatkan kembali kekhawatiran atas perlambatan global dan dampak negatifnya pada permintaan.

OPEC mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan permintaan minyak mentah akan turun menjadi 30,3 juta barel per hari pada tahun 2019, sekitar 1,1 juta di bawah tingkat yang diperkirakan pada 2018.

Dalam perdagangan energi lainnya, bensin berjangka naik 0,3% pada $ 2,0246 per galon, sementara minyak pemanas turun 0,4% menjadi $ 2,0692 per galon. Sementara harga gas diperdagangkan 0,8% pada $ 2,610 per juta British thermal unit.